Kamis, 13 Maret 2014

Untuk Bapak


Hari ini, tepat tanggal 13 yang ke 52 tahunnya. Raut mukanya semakin keriput tanpa aku. Tenaganya semakin menurun tanpa aku. Rambutnya semakin memutih tanpa aku. Suaranya semakin bergetar tanpa aku. Semua proses menuanya dilalui tanpa aku disisinya. Semua proses menuanya hanya ku terka ketika dia bicara lewat telpon. Tanpa terlihat jelas seperti apa rautnya, rambutnya, keadaannya. Tapi disini aku mendoakannya setiap detik, berharap doaku bisa mengantikanku saat rindu, bisa membantu menguatkannya saat terjadi sesuatu, bisa menjadikan salah satu pintu untuk meraih surga-Mu.

Hari ini, tepat tanggal 13 yang ke 52 tahunnya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, aku hanya bisa mendoakan dan mengirimkan pesan singkat untuknya. Tapi syukurlah, aku masih diberi kesempatan bersamanya hingga umurnya 52 tahun ini. Terimakasih Pak, sudah mengajariku banyak hal, sudah memberiku semua yang kau bisa, sudah menyayangiku sepenuhnya, sudah menjadi sosok laki-laki terhebat dalam hidupku. Semoga Allah masih memberikan izinNya untuk memberimu umur lebih lama lagi, untuk menjadi kepala keluarga yang bijak dan penuh kasih sayang, untuk menjadi suami yang membawa ibu ke surganya di bawah telapak kakimu, untuk menjadi bapak yang membimbingku dan mengajariku hidup. Semoga kelak aku bisa mendapatkan laki-laki sepertimu bahkan lebih baik darimu :)

Selamat tahun yang ke 52, terimakasih sudah menjadi laki-laki terhebat dalam hidup saya, semoga saya bisa membahagiakanmu segera.